Entri Populer

Minggu, 10 Juli 2011

Sopan Santun Berkendara

Berkendara menggunakan kendaraan bermotor sudah menjadi salah satu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan hidup merupakan sebuah faktor utama yang menyebabkan manusia membutuhkan kendaraan sebagai sarana transportasi maupun sarana mencari nafkah, baik itu menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang digunakan, sudah tentu berimplikasi dengan semakin padatnya jumlah kendaraan dijalan raya. Sudah menjadi pemandangan umum, terutama di kota-kota besar di indonesia seperti jakarta, surabaya,makassar, kemacetan sebagai bagian dari kehidupan lalulintas. Kemudahan dalam memperoleh kendaraan yang tidak diikuti dengan perbaikan sarana dan prasarana lalu lintas seperti perbaikan jalanan yang rusak dan penambahan luas jalan ikut berkontribusi terhadap kemacetan yang ada. Belum lagi masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu-lintas.

Rambu lalu lintas
Tidak terhitung lagi berapa korban jiwa yang jatuh akibat ketidaktertiban dalam berkendara. kebutuhan akan kecepatan mencapai tempat tujuan, namun tidak ditunjang dengan keadaan jalan yang mendukung menyebabkan pengendara terkadang memotong jalan bahkan melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada. Rambu-rambu lalu lintas seolah-olah hanya merupakan pajangan yang tidak memiliki makna bagi pengendara. Memang tidak semua pengendara atau pengemudi melanggar batasan rambu-rambu lalu lintas, namun ketika ada sebagian yang melanggar rambu tersebut maka akibatnya juga akan dirasa mereka yang justru tertib berlalu lintas. Sebagai contoh, ketika ada seseorang yang melanggar rambu lalu lintas, misal lampu merah, dan ada kendaraan yang memang seharusnya diberi kesempatan untuk melajukan kendaraannya kemudian malah tertabrak oleh si pelanggar rambu. Rugilah baik yang melanggar maupun yang tertib.

 Bentuk lainnya yang sekarang marak ialah, berkendara namun tetap dengan tangan yang sedang menelfon atau berkirim sms menggunakan mobile-phone. Sebagaimana kita ketahui, bahwa yang namanya berkendara memerlukan konsentrasi penuh, sehingga pengendara atau pengemudi mampu mengambil keputusan yang tepat ketika berkendara. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)". Aturan yang ada bukan semata-mata memberatkan masyarakat namun lebih tepatnya menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat itu sendiri. Apabila hendak menerima telfon atau mengirim sms hendaknya menepikan kendaraan di lajur kiri jalan, ataupun meminta bantuan kepada teman apabila berboncengan.

Keselamatan, ketertiban dan kenyamanan berkendara tentunya menjadi idaman bagi semua pengendara.Apabila masing-masing pengendara mau memantuhi aturan lalu lintas yang ada, saling hormat-menghormati dan bersopan santun dalam berlalu lintas, tentunya bukan hal yang mustahil hal tersebut dapat tercapai.Tidak perlu takut dengan razia Polisi apabila kita sendiri tertib dan mematuhi aturan yang ada (menyalakan lampu utama, membawa surat-surat kendaraan, menggunakan helm, dll). Kesadaran mutlak ada pada diri kita sendiri, bukannya takut akan aturan maupun takut ada polisi. Bukannya mengesampingkan peran pemerintah, namun kita sebagai pribadi dan warga negara lah yang harus menjaga kesadaran itu. Bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk diri sendiri dan keluarga kita. Tertib itu indah, Indah itu Baik, Baik itu Selamat, Selamat itu Bahagia.

Perjuangan

Hari ini pada tanggal 10 Juli 2011 saya menonton sebuah pertandingan final bola voli pra-pon antara Kontingen Kabupaten Banyumas melawan Kota Pekalongan di GOR Satria Purwokerto. Menit demi menit, set demi set, poin demi poin, saling serang dan bertahan, tidak ada yang mau mengalah. Permainan berakhir. Kontingen dari Kabupaten Banyumas akhirnya memenangkan partai finalnya melawan Kontingen Kota Pekalongan. Perjuangan tentunya tidak akan selesai sampai disitu karena masih ada pertandingan seleksi pon lanjutan dengan daerah-daerah lain di jawa tengah. Sebuah pelajaran yang saya petik dari perjuangan mereka baik yang menang maupun yang kalah, yaitu sikap yang pantang menyerah sampai dengan poin terakhir. Lelah bercampur ketegangan, terus menyertai mereka yang tengah berjuang menghadapi lawan. Konsentrasi penuh terus dikobarkan demi menjaga setiap jengkal lapangan serta berusaha mencari celah untuk melakukan serangan yang dapat mematikan lawan.
Sebuah perjuangan yang pastinya membuahkan hasil yang positif baik ketika menang sebagai juara, maupun kalah sebagai bahan pembelajaran agar bisa tampil lebih baik lagi dikemudian hari. Perjuangan yang nilai-nilai dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan hidup kita, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau kampus, lingkungan kerja, maupun lingkungan dalam komunitas masyarakat kita merupakan area atau bidang yang harus kita lindungi dari serangan lawan. Serangan lawan yang dimaksud oleh saya yaitu segala bentuk negatif dari pergaulan, kejahatan, maupun keadaan yang mengancam kenyamanan dan ketertiban dalam lingkungan kita. Selain menjaga area atau bidang kita sendiri, kita juga diharuskan melakukan serangan kepada lawan. Serangan yang saya maksudkan disini yaitu bagaimana caranya kita dapat melakukan suatu tindakan yang bisa memberikan masukan positif kepada diri kita. Sebagai contohnya yaitu dengan melatih kedisiplinan hidup kita, dimana apabila hidup kita sehari-hari dipenuhi kedisiplinan maka akan membentuk karakter kita yang jauh dari rasa malas,sungkan, ataupun kurang percaya diri. Serangan yang kita lakukan secara teratur dan konsisten akan membuahkan poin-poin keberhasilan dimana tujuan yang akan kita dapat yaitu kemenangan. Kemenangan baik secara lahir maupun batin, sehingga mendapatkan hadiah berupa kebahagiaan baik dunia maupun akhirat. Hidup adalah perjuangan. Perjuangan mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat.